Rabu, 26 Februari 2020

Keragaman Prokaryot : Archaea


Konsep pembagian domain prakaryot yang disebut sebagai Archaea baru sekitar 20 tahun. Masih banyak yang baru diisolasi. Kebanyakan dari spesies-spesiesnya adalah spesies yang ‘extremophiles’ (habitat asli merupakan habitat ekstrim : suhu tinggi, garam tinggi, pH tinggi/rendah). Ditemukan ditempat yang ekstrim di lautan, tanah danau, kolam. Mungkin di masa depan akan ditemukan archaea di tubuh manusia sebagai penyakit. Di masa sekarang studi tentang archaea ekstrimtermofil seperti Methanococcus masih terfokus penelitian utamanya untuk menjawab tentang rahasia awal terjadinya bumi (Madigan, 2000).

Kindom 1. Euryarchaeota

Archaea ekstrim halofilik. Di bawah ini beberapa contoh habitat hipersalin/halofil :
1.    Great Salt Lake, Utah (konsentrasi ion absolut 10 x lipat air laut), Air berwarna hijau karena adanya algae hijau Dunaliella salina.
2.    Areal di dekat San Fransisco Bay, California, pembuatan garam. Warnanya ungu merah karena adanya bakterioruberin dan bakteriorhodopsin yang  dikandung Halobacterium
3.    Soda Lake, Lake Magadi, Kenya, Africa Rift Valley. Warna pink karena adanya Archaea haloalkalifilik, mampu tumbuh pada hipersalin dan alkalin yg tinggi (pH 11).

Umumnya menghasilkan methan (CH4), sehingga disebut dapat melakukan methanogenesis, contoh: Methanococcus jannaschii. Contoh archaea hipertermofil metanogen yaitu : Methanopyrus, diisolasi dari sedimen dekat submarin hidrotermal vent.
Contoh Archaea yang mampu tumbuh pada pH sangat rendah/ asidofilik, Thermoplasma acidophilum mampu tumbuh pada pH 0 !, tumbuh optimal pada suhu 55oC dan pH 2. Archaea ini membrannya unik, mengandung lipopolisakarida yang berisi tetraether lipid dengan unit mannosa dan glukosa, dan mengandung glikoprotein bukan sterol.  Sehingga Thermoplasma membrannya tahan kondisi asam yang panas. Ada yang lebih ekstrim yaitu Picrophilus, tumbuh optimal pada pH 0,7 dan masih mampu tumbuh pada pH –0,06!
Contoh archaea yang tumbuh optimal pada suhu 80oC, disebut hipertermofilik, yaitu Thermococcus ( 70 –95oC) dan Pyrococcus (70-106oC, opt. 100oC).

Kingdom 2. Crenarchaeota
Ekstrim termofil, air mendidih dan air beku. Diisolasi dari geothermal yang tanahnya panas atau  airnya mengandung sulfur dan sulfid. Lingkungan yang kaya sulfur disebut solfatara, contoh :  Sulfolobus di  Yellow Stone Park
Sulfolobus dan Acidianus mampu hidup habitat vulkanik dengan suhu 100oC sehingga tergolong hipertermofik. Lingkungan ini biasanya disebut Sulfolobales.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kontrol Pertumbuhan Bakteri

STERILISASI             Salah satu hasil praktis yang terpenting dalam mempelajari perkembangan secara spontan (“ spontaneous generation...